Rabu, 13 Mei 2009

liahtlah yang terjadi


Tabrakan beruntun melibatkan tiga belas unit kendaraan, terjadi di KM 64-65 Jalan Raya Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, siang kemarin sekitar pukul 11.30 WIB. Lima orang tewas dan sepuluh orang lainnya mengalami luka-luka dalam kecelakaan maut yang terjadi persis di depan Pasar dan Polsek Purwodadi tersebut.

Korban yang meninggal rata-rata mengalami luka serius di kepala, dada serta perut, yang kemudian jazadnya dibawa ke kamar mayat RSSA Malang dan RS Bangil. Sementara, sepuluh korban luka rata-rata mengalami luka lecet pada kaki dan tangannya, dan dilarikan ke Puskesmas Purwodadi serta IRD RSSA Malang.

Selain mengakibatkan korban jiwa dan korban luka-luka, kecelakaan itu juga menyebabkan arus lalu lintas dari dua arah, yakni Surabaya - Malang, dan Malang - Surabaya, mecet total hingga radius sekitar 5 kilometer.

Keterangan yang diperoleh di lokasi menyatakan, kecelakaan beruntun yang terjadi di dua arah, yakni arah Utara - Selatan dan Selatan - Utara, itu berawal dari truk gandeng bermuatan batu kapur Nopol L 9121 UG, yang disopiri Ach Sulauchan, 41 tahun, warga Desa Baturetno, RT06 RW04, Singosari. Truk yang melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Selatan - Utara, ini diduga remnya blong.

Dan karena saat melintas di TKP kondisi jalan ramai dan truk tidak bisa direm, Sulauchan, yang saat itu tidak bisa mengendalikan setir truknya, langsung membanting setir ke kiri. Ironisnya, saat banting setir ke kiri, truk justru menabrak sepeda motor Honda Kharisma N 5774 BQ.

Motor yang ditumpangi satu keluarga, yakni H Fauzi Ahmad Jaiz, 47 tahun, warga Jalan Muharto 5, RT09 RW08, Malang bersama Khusnul Khotimah, 40 tahun, istrinya dan Ulfatun Nadiroh alias Luluk, 9 tahun, anak perempuannya, inipun langsung dilindas roda truk. Kepala dan tubuh ketiganya hancur dan tewas di TKP.

“Usai menabrak motor sekeluarga itu, truk tidak langsung berhenti, sebaliknya masih melaju deras dan akhirnya menabrak bak belakang truk A 9027 KA, yang dikemudikan Slamet, 47 tahun warga Sidoarjo,” ujar Daimam, 33 tahun, tukang ojek yang menjadi saksi utama kecelakaan itu.

Mungkin akibat kerasnya tabrakan dan dorongan dari belakang itulah, akhirnya membuat truk Nopol A 9027 KA, ini langsung meluncur terbang pindah jalur ke kanan jalan melewati marka tengah jalan (jalur Utara - Selatan).

Dan truk baru berhenti setelah menabrak kios kaset VCD milik Fatur Rahman, tiang listrik, mobil angkot N 2972 UU yang disopiri Bakar, warga Singosari, dan dua motor Yamaha Vega R dan Honda Fit X milik tukang ojek, yang terparkir di pinggir jalan.

“Beruntung saat itu tukang ojek, sopir angkot dan pemilik kios VCD tidak ada di tempat. Dan jika saat itu mereka ada di lokasi, mungkin lain lagi keadaannya. Yang untungnya lagi, truk yang ditabrak langsung berhenti setelah menabrak tiang listrik. Sebab, jika tidak ada tiang listrik, mungkin truk sudah masuk dalam pasar,” terangnya.

Kecelakaan tidak berhenti disini. Begitu menabrak bagian belakang truk Nopol A 9027 KA yang ada di depannya, truk gandeng yang masih berjalan oleng ke kiri, kembali menabrak sepeda motor Honda Legenda N 2139 KY serta penyeberang jalan ibu dan anak, yakni Tri Wikanti, 43 tahun, dan anaknya Galuh Titisaraswati, 9 tahun.

Ibu dan anak warga Jalan Lapangan, Desa Parerejo, Purwodadi, Pasuruan, tersebut juga tewas. Sang ibu tewas di TKP dengan luka di kepala dan dadanya. Sementara Galuh, siswi kelas IV SD Impres I Purwodadi, yang sebelumnya kritis, juga tewas dengan luka di kepala saat menjalani perawatan di RSSA Malang.

“Dengan tewasnya dua orang ibu serta anak tersebut, maka jumlah korban yang meninggal dunia ada lima orang,” ungkap Kasatlantas Polres Malang, AKP Novian Widiyantoro.

Ngerinya lagi, kendati sudah menabrak empat kali, namun truk gandeng yang disopiri Ach Sulauchan, itu masih tak berhenti. Sebaliknya, terus melaju dengan kecepatan tinggi ke arah Utara, dan jarak sekitar 200 meter dari TKP awal, truk yang oleng ke kanan ini kembali menabrak pembatas jalan yang ada di tengah jalan.

Usai menabrak pembatas jalan itu, truk gandeng kembali menyikat truk N 8150 UE, yang disopiri Legimi, 61 tahun, warga Bantur-Kabupaten Malang, dan dua penumpangnya, yang melaju dari arah Utara-Selatan. Dan saking kerasnya benturan, truk yang disopiri Legimin, itu sampai berputar dan menghadap ke arah Utara.

Sedangkan truk gandeng itu sendiri, langsung terbang dan baru berhenti terbalik di sebelah kanan jalan dengan roda di atas, menghadap Selatan. Dan yang lebih ironisnya lagi, saat terbalik itu beberapa bagian badan truk menimpa sebuah mobil sedan Honda City L 1871 QA, yang dikemudikan oleh Budi D Wijono Putra, warga Perum Mutiara Citra Asri, Sidoarjo. Dan lima unit motor, yang saat itu melintas dari arah Utara - Selatan.

Diantaranya Honda Mega Pro N 6862 VG, Kawasaki Ninja N 5095 ES, Honda Win N 4216 FI, Honda Supra N 2892 TG serta Suzuki RX S N 5309 TM. Akibat tertimpa badan truk itu, mobil sedan Honda City, Honda Mega Pro, Kawasaki Ninja dan Honda Win, penyok dan rusak berat. Namun demikian, semua pengemudinya selamat.

“Kami sendiri juga heran Mas, padahal mobil penyok sudah tak terbentuk, namun korbannya selamat dan hanya mengalami luka lecet. Begitu juga dengen pengemudi motor, begitu tahu ada tabrak di depannya, mereka langsung melompat dari motornya, hingga akhirnya selamat,” jelas Bambang Sunarko, saksi mata lain di TKP.

Sementara, petugas Unit Laka Polres Pasuruan, siang kemarin langsung turun ke TKP untuk melakukan evakuasi para korban dan kendaraan yang terlibat. Karena kemacetan yang terjadi cukup panjang, petugas pun harus bekerja keras untuk melakukan proses evakuasi kendaraan. Dan baru sekitar tiga jam proses evakuasi selesai, kemacetan kembali normal kembali.(agp) (Agung Priyo/malangpost)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar